Daftar Blog Saya

Sabtu, 23 Juni 2012

PERISTIWA-PERISTIWA PENTING DI EROPA SEBAGAI FAKTOR PENDORONG TIMBULNYA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME.



Ruang Lingkup
Dalam tulisan ini, akan mendeskripsikan tentang berbagai permasalahan yang menjadi ruang lingkup kajian mengenai latar belakang beberapa perubahan atau peristiwa penting di daratan Eropa, dengan peristiwa itu mendorong bangsa-bangsa Barat melakukan  kolonialisme dan imperialisme terhadap wilayah-wilayah yang diklaim sebagai miliknya.
Pembahasan
Kolonialisme dan imperisalisme merupakan dua istilah yang sangat erat hubungannya dengan sejarah bangsa Indonesia. Secara etimologis kata Kolonialisme berasal dari kata colonia dalam bahasa latin yang artinya tanah permukiman/ jajahan. Seangkan Imperialisme berasal dari kata imperator yang artinya memerintah. Atau dari kata imperium yang artinya kerajaan besar dengan memiliki daerah jajahan yang amat luar. Dari pengertian di atas dapat simpulkan bahwa Kolonialisme adalah suatu sistem dimana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negeri asal. Dan, Imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lainnya.
 Kedua istilah ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu penjajahan suatu bangsa/negara terhadap bangsa/negara lain. Sedangkan berbedaannya adalah dalam hal cara dan tujuannya. Kolonialisme bertujuan memperluas wilayah dengan cara memindahkan penduduk dan  menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negeri asal. Sedangkan imperialisme bertujuan menanamkan pengaruh ekonomi, politik dan ideologi suatu negara dengan cara agresi militer, monopoli perdagangan dan kampanye ideologi.
Berdasarkan waktu munculnya imperialisme dibagi menjadi 2 yaitu: imperialisme kuno, dan imperialisme modern. Adapun perbedaan dari Imperialisme kuno dan imperialisme modern adalah sebagai berikut:
a.       Terjadinya
1.      Imperialisme Kuno terjadi sebelum revolusi industry
2.      Imperialism modern terjadi setelah revolusi industri

b.      Segi Kepentingan
1.      Imperialisme Kuno, adanya dorongan untuk kepentingan mencari tanah jajahan karena keinginan mencapai kejayaan (glory),memiliki kekayaan (gold), menyebarkan agama (gospel). Contoh Negara yang menganut imperialism kuno adalah Portugis, Spanyol dan Romawi
2.      Imperialisme Modern, adanya dorongan kepentingan ekonomi, keinginan negara penjajah mengembangkan perekonomiannya dan untuk memenuhi kebutuhan industri dimana negara jajahan sebagai sumber penghasil bahan mentah dan tempat pemasaran hasil industri. Contoh Negara yang menganut imperialism modern adalah Inggris, Perancis, Belanda, Jerman dan Italia.
Akibat adanya Imperialisme :
1.      Berkembang penanaman modal di daerah jajahan oleh kaum partikelir/swasta
2.       Perdagangan dunia semakin meluas
3.      Negara jajahan semakin miskin
4.      Rakyat jajahan serta kekurangan karena rakyat dibebankan berbagai macam kewajiban tanpa memiliki hak
5.      Kebudayaan penduduk asli digeser dan dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa Eropa.
Peristiwa-peristiwa penting terjadi di Eropa yang berakibat tumbuh dan berkembangnya kolonialisme dan imperialisme. Bangsa Eropa (Barat) menjelma menjadi pelaku dan bangsa yang berada disebelah Timur menjadi objek sasarannya. Adapun peristiwa-peristiwa penting tersebut adalah : Reformasi Gereja (abad ke 16-17), Merkantilisme, Revolusi Perancis(1789) dan Revolusi Industri(1780).
Reformasi Gereja.
Secara umum Reformasi berasal dari bahasa latin. Re (kembali) dan formare (membentuk) yang dimaksud adalah membentuk struktur ulang  pola kehidupan masyarakat. Secara khusus, reformasi  merupakan sejarah bangsa Barat untuk melakukan pembaharuan dan semangat baru dalam kehidupan keimanan umat katolik.
Gerakan reformasi gereja muncul setelah para pemimpin gereja melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan ajaran kitab injil. Salah seorang tokoh yang mengancam kebijakan gereja adalah seorang pastor yang merangkap guru besar di Universitas Wittenberg di Sachesen (Jerman) bernama Martin Luther pada abad ke 16. Didukung oleh John Calvin, Veter Valdes dari Perancis, Jan Huss dari Bomemia dan John Wycliffe dari Inggris. Akibat reformasi gereja dalam agama Nasrani muncul kelompok aliran baru yang disebut prostestan. Selanjutnya muncul gerakkan kontra reformasi yang kemudian berlanjut terjadi perang antar agama antara negara penganut protestan dan katolik.
Merkantilisme.
Pengertian Merkantilisme adalah suatu kebijakan politik ekonomi negara imperialis yang bertujuan untuk menumpuk kekayaan berupa logam mulia sebanyak-banyaknya sebagai ukuran kekayaan, kesejahteraan dan kekuasaan. Berawal dari penjelajahan samudra, hubungan luar negeri antara negara Eropa (Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda) menjadi luas melalui jalur perdagangan di Samudra Atlantik. Keuntungan diperoleh negara-negara tersebut. Dalam perdagangan  mereka sudah menggunakan uang. Pada saat berlakunya politik merkantilisme abad ke-16 – 18 uang sama nilainya dengan emas. Gerakan merkantilisme mendorong lahirnya imperialisme kuno, yaitu ambisi untuk mencari daerah jajahan dengan tujuan menguasai perdagangan secara monopoli. Dalam perkembangan selanjutnya banyak negara Eropa membentuk persekutuan dagang, contohnya VOC oleh Belanda, EIC oleh Inggris dan Kompeni Dagang Hindia Barat oleh Perancis.
Revolusi Perancis.
Revolusi Perancis adalah suatu perubahan yang terjadi dalam system kekuasaan pemerintahan negara dan masyarakat Perancis dari system pemerintahan yang bersifat monarkhi absolut menjadi system demokrasi. Meletusnya Revolusi Perancis disebabkan oleh beberapa factor, yang tergolong kedalam sebab umum dan sebab khusus.


Sebab Umum adalah
1)      Adanya kepincangan dalam kehidupan masyarakat Perancis. Sebelum terjadi Revolusi, masyarakat Perancis terdiri dari tiga golongan, yaitu :
      1. Golongan I, terdiri dari pimpinan gereja katolik
      2. Golongan II, terdiri dari kaum bangsawan
      3. Golongan III, terdiri dari rakyat jelata, dengan perbedaan hak dan kewajiban dari golongan I dan II.
2)      Pengaruh Rasionalisme.
Rasionalisme adalah paham yang menerima kebenaran hanya berdasarkan  oleh akal. Puncak kekuasaan raja yang absolut terjadi pada saat pemerintahan raja Louis XIV (1643 – 1715) yang terlihat dari ucapannya L’etat c’est moi, artinya negara adalah saya. Dengan ucapannya, raja menempatkan dirinya  sebagai pusat segala-galanya. Keadaan seperti ini  menyebabkan munculnya gerakan yang menentang kedudukan raja, diantaranya adalah John Locke, Montesquieu, Jean Jacquest Rousseou.
3)      Pengaruh Kemerdekaan Amerika Serikat,
Pasukan Perancis dibawah pimpinan Jenderal Lafayette yang baru kembali dari membantu perjuangan kemerdekaan rakyat Amerika, setelah sampai di Perancis berhadapan kembali dengan hal-hal yang bertentangan dengan Declaration of  Independence

Sebab Khusus.
Kebencian rakyat terhadap penghamburan uang negara yang dilakukan Marie Antoinette, permaisuri Raja Louis XVI beserta putra putri istana lainnya. Revolusi Perancis berlangsung secara bertahap yang diawali dengan penyerbuan benteng Penjara Bastille, lambang kekuasaan dan kesewenang-wenangan raja pada 14 Juli 1789. Sejak itu pemerintahan berada dibawah kekuasaan golongan ketiga. Selanjutnya revolusi berlangsung selama 15 tahun, terbagi kedalam tahap :

a.       Masa Dewan Konstituante (1789 – 1791)
b.      Masa Legislatif (1791 – 1792)
c.       Masa Konvensi Nasional (1792 – 1795)
d.      Masa Directoire (1795 – 1799)
e.       Masa Konsulat (1799 – 1804)

Semboyan Revolusi Perancis adalah Liberte (kebebasan), Egalite (persamaan), Fraternite (persaudaraan) yang diabadikan dalam bentuk benderanya merah-putih-biru dalam posisi vertical. Lagu kebangsaannya Marseillase, sedangkan 14 Juli diperingati sebagai hari nasional Perancis. Semboyan Revolusi Perancis membawa pengaruh besar bagi bangsa-bangsa didunia khususnya dalam bidang politik, ekonomi, dan social.




Revolusi Industri
Pengertian
Proses perubahan cara pembuatan barang yang semula dikerjakan oleh tenaga manusia diganti dengan tenaga mesin. Pertama kali terjadi di Inggris pada abad ke 18.
Factor pendorong :
    1. Inggris kaya akan bahan tambang dan industri seperti batu bara, bijih besi, timah, kaolin, garam dapur, wol.
    2. Berkembangnya ilmu pengetahuan yang mendorong munculnya teknologi yang membantu mempercepat proses produksi.
    3. Revolusi Agraria; perubahan asas pemanfaatan tanah di Inggris terjadi karena keuntungan yang berlebih dari usaha peternakan domba dibandingkan dari lahan pertanian.
    4. Pemerintah membentuk Royal Society for Improving Natural Knowledge yang memberi kewenangan untuk memberi hak paten bagi setiap penemuan baru.
    5. Jajahan Inggris yang sangat banyak dapat dijadikan sebagai sumber bahan mentah dan pasar bagi industri
    6. Liberalisme ekonomi. Ajaran kebebasan dalam bidang perekonomian yang diajarkan oleh Adam Smith, David Ricardo, dan John Stuart Mill yaitu kesejahteraan umum akan tercapai apabila setiap orang diberi kebebasan berusaha tanpa turut campur dari pihak pemerintah.

Akibat.
      • Inggris menjadi negara industri
      • Terjadi urbanisasi
      • Munculnya lapisan sosialbaru : golongan buruh dan borjuis
      • Munculnya kerusuhan social
      • Timbulnya kapitalisme modern, yaitu susunan ekonomi yang berpusat pada keberuntungan perseorangan dimana uang memegang peranan penting.

Penutup
Kesimpulan
Kolonialisme dan Imperialisme Barat terhadap bangsa Timur (Indonesia)  tidak dapat dilepaskan dengan peristiwa-peristiwa di Eropa pada abad ke-8 sampai dengan abad ke-13. Dan perubahan-perubahan di Eropa membawa pengaruh terhadap dunia timur. Perubahan tersebut diantaranya adalah adanya reformasi Gereja (abad 16-17), Gerakan Merkantilisme, Revolusi Perancis(1789), Revolusi Industri(1780).

Dikutip dari berbagai sumber.


Jumat, 22 Juni 2012

PUISI


APA YANG KAU RAGUKAN??
Malang 10-10-10

KU INGIN TAHU
APA ARTINYA AKU & CINTAKU
BAGI DIRIMU.

APA YANG KAU RAGUKAN
AKU & CINTAKU.
BILA TAK ADA YANG
KAU RAGUKAN,
MENGAPA KAU MASIH
MENATAPKU DENGAN SERIBUH PERTANYAAN?
DAN BILA.....
KAU MASIH MERAGUKANNYA,
KATAKANLAH.........
KARENA AKU & CINTAKU
AKAN MEYAKINKANMU.

JANGAN KAU PERGI DARI KENYATAAN INI
SEDANGKAN AKU
MASIH MENATAPMU & MENGHARAPKANMU
TUK MERAJUT CINTA.

SEMUA YANG KITA KETAHUI
ADALAH SEBUAH REALITA
YANG TAK PERNAH SEMPURNA
UNTUK DIKETAHUI.

SEMUANYA TAK ADA YANG SEMPURNA
REALITI HIDUP ADALAH JEJAK-JEJAK LANGKAH
YANG AKAN TERUS KITA TINGGALKAN.
TAPI JANGANKAN KAU RAGU
AKAN CINTAKU,
CINTA ITU ABADI
YANG TAK LEKANG OLEH WAKTU......

John Muli

KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU


Tugas Matakuliah Profesi Kependidikan. Dosen Pembinah Dr. Arifin, M.Si.
Oleh : John Muli
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah & Sosiologi IKIP BU Malang

A.     PENDAHULUAN
Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggungjawab dalam mendidik, mengajar,  dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut sebagai guru adalah orang yang mempunyai kemampuan merancang program pembelajaran serta mampuh menata dan mengelolah kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.
B.      HAKIKAT PROFESI GURU
Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang diluar bidang pendidikan. Untuk seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu sebagai berikut :
1.       Guru  harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.
2.       Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuannya.
3.       Guru harus dapat membuat urutan (Sequence) dalam pemberian pelajaran dan penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
4.       Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan apresepsi), agar peserta didik menjadi mudah dalam memahami pelajaran yang diterimahnya.
5.       Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran , diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas.
6.       Guru wajib memperhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan/praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
7.       Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati, meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.
8.       Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membinah hubungan sosial, baik dalam kelas maupun diluar kelas.
9.       Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta didik secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.
10.   Guru dapat melakukan efaluasi secara efektif untuk mengetahui perkembangan proses pembelajaran peserta didik.
11.   Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, tugas guru bukan hanya sebagai penyaji informasi saja, melainkan harus mampuh bertindak sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing para peserta didik.

C.      KOMPETENSI DAN TUGAS GURU
Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar (Kariman, 2002).
Dalam pembelajaran dengan menggunakan paradigma baru dalam pendidikan, dimana pembelajaran bukan dari guru ke murid (top-down) melainkan peserta didik secara aktif dilibatkan dalam memecahkan masalah, mencari sumber informasi, data evaluasi, serta menyajikan dan mempertahankan pandangan dan hasil kerja mereka kepada teman sejawat dan yang lainnya. Sedangkan para guru dapat bekerja secara intensif dengan guru lainnya dalam merencanakan pembelajaran, baik individual maupun tim, membuat keputusan tentang desain sekolah, kolaborasi tentang pengembangan kurikulum, dan partisipasi dalam proses penilaian.

Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yakni terdiri atas tiga, yakni :
1.       Kompetensi Pribadi, yang semestinya dimiliki oleh seorang guru, yakni : memiliki pengetahuan yang dalam tentang materi pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Selain itu, mempunyai pengetahuan tentang perkembangan peserta didik serta kemampuan untuk memperlakukan mereka secara individual.
2.       Kompetensi Sosial, yang harus dimiliki oleh seorang guru antara lain kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik dan lingkungan mereka (seperti orang tua, tetangga, dan sesama teman).
3.       Kompetensi Profesional Mengajar. Berdasarkan peran guru sebagai pengelolah proses pembelajaran, harus memiliki kemampuan :
a.       Merencanakan sistem pembelajaran, yang meliputi : merumuskan tujuan, memilih prioritas materi yang akan diajarkan, memilih dan menggunakan metode, memilih dan menggunakan sumber belajar yang ada serta memilih dan menggunakan media pembelajaran.
b.       Melaksanakan sistem pembelajaran, yang meliputi : memilih bentuk kegiatan pembelajaran yang tepat serta menyajikan urutan pembelajaran secara tepat.
c.       Mengevaluasi sistem pembelajaran, yang meliputi : memilih dan menyususn jenis evaluasi, melaksanakan kegiatan evaluasi sepanjang proses, serta  mengadministrasikan hasil evaluasi.
d.       Mengembangkan sistem pembelajaran, meliputi : menoptimalisasikan potensi peserta didik, meningkatkan wawasan kemampuan diri sendiri, serta mengembangkan program pembelajaran lebih lanjut.

D.     PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN TATAP MUKA
Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran tatap muka yang dikemukakan oleh Moon (1989), yaitu sebagai berikut :
1.       Guru sebagai perancang pembelajaran (Designer of Instruction)
2.       Guru sebagai pengelolah pembelajaran (Manager Of Instruction)
3.       Guru sebagai pengarah pembelajaran
4.       Guru sebagai evaluator (Evaluator Of Student Learning)
5.       Guru sebagai konselor
6.       Guru sebagai pelaksana kurikulum
7.       Guru dalam pembelajaran yang menerapkan kurikulum berbasis lingkungan.
8.       Tugas dan tanggung jawab guru
9.       Syarat guru yang baik dan berhasil, yakni memiliki ijazah keguruan, sehat jasmani dan rohani, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bertanggungjawab, dan berjiwa nasional.

Kompetensi Profesionalisme Guru
Kompetensi guru professional menurut pakar pendidikan seperti Soediarto menuntut dirinya sebagai seorang guru agar mampuh menganalisis, mendiagnosis, dan memprognosis situasi pendidikan. Guru yang memiliki kompetensi professional perlu menguasai antara lain :
a.       Menguasai disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran
b.       Menguasai bahan ajar yang di ajarkan
c.       Menguasai pengetahuan tentang karakteristik siswa,
d.       Menguasai pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan,
e.       Menguasai pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar,
f.        Penguasaan terhadap prinsip-prinsip teknologi pembelajaran,
g.       Menguasai pengetahuan terhadap penilaian, dan mampuh merencanakan, memimpin, guna kelancaran proses pendidikan.
Tuntutan atas berbagai kompetensi ini mendorong guru untuk memperoleh informasi yang dapat memperkaya kemampuan agar tidak mengalami ketinggalan dalam kompetensi profesionalnya. Selain kompetensi proesional yang disebut di atas, ada salah satu unsure pembentuk kompetensi professional guru adalah tingkat komitmennya terhadap profesi. Tingkat komitmen sebenarnya dapat digambarkan dalam satu garis kontinum, yang bergerak dari tingkatan rendah sampai dengan tingkat yang tinggi. Guru yang rendah tingkat komitmennya, ditandai oleh cirri-ciri sebagai berikut :
a.       Perhatian yang disisihkan untuk memperhatikan siswanya hanya sedikit.
b.       Waktu dan tenaga yang dikeluarkanuntuk melaksanakan tugasnya hanya sedikit.
c.       Perhatian utama guru hanyalah jabatannya.
Ketiga ciri di atas merupakan kebalikannya untuk menilai cirri-ciri guru yang berkomitmen tinggi, yakni perhatiannya terhadap siswa cukup tinggi, waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan tugasnya banyak, dan banyak bekerja untuk kepentingan orang lain.
Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme, yaitu guru yang professional adalah guru yang kompeten (berkemampuan). Karena itu, kompetensi profesionalisme guru dapat di artikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya dengan kemampuan tinggi. Dengan kata lain, kompetensi adalah pemilikan penguasaan, keterampilan, dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang.
Guru merupakan pendidik formal di sekolah yang bertugasmembelajarkan siswa-siswanya sehingga memperoleh berbagai pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang semakin sempurna kedewasaan atau pribadinya. Oleh karena itu, guru terikat dengan berbagai syarat , yang diantaranya guru disyaratkan untuk memiliki sepuluh kemampuan dasar, yaitu :
a.       Menguasai bahan ajar,
b.       Mengelolah program belajar mengajar,
c.       Mengelolah kelas,
d.       Menguasai media atau sumber belajar,
e.       Menguasai landasan pendidikan,
f.        Mengelolah interaksi belajar mengajar,
g.       Menilai prestasi siswa,
h.       Mengenal fungsi dan program bimbingan penyuluhan,
i.         Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, serta
j.         Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian untuk keperluan pendidikan dan pengajaran.
Adapun macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain :
a.       Kompetensi professional, artinya guru harus memiliki pengetahuan yang luas dari subject matter (bidang studi) yang akan di ajarkan serta penguasaan metodologi dalam arti memiliki konsep teoritis mampuh memilih metode dalam proses belajar mengajar.
b.        Kompetensi personal, artinyasikap kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumber intensifikasi bagi subjek. Dalam hal ini berarti memiliki kepribadian yang pantas di teladani, mampuh melaksanakan kepemimpinanseperti yang dikemukakan oleh Kihajar Dewantara, yaitu Ing ngarso Sung Tulada, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri Handayani.
c.       Kompetensi sosial, artinya guru harus menunjukkan atau mampuh berinteraksi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesame guru dan kepala sekolah, bahkan dengan masyarakat luas.
d.       Kompetensi untuk melakukan peljaran yang sebaik-baiknya yang berarti mengutamakan nilai-nilai sosial dari nilai material.


DAFTAR PUSTAKA

Uno, B, Hamzah, Dr, Prof. 2007. Profesi Kependidikan. Bumi Aksara : Jakarta

Arifin, Dr. 2012. Kompetensi Guru dan Strategi Pengembangannya. Lilin Persada Press : Yogyakarta