PROPOSAL
PTK
Oleh ; John
Muli
Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Sejarah & Sosiologi IKIP BU Malang
I.
JUDUL : PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN
MIND MAP UNTUK PENGUASAAN KONSEP STRUKTUR SOSIAL DALAM PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI
SMA NEGERI 1 ADONARA TIMUR.
II.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
merupakan pilar utama terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia dan
masyarakat suatu bangsa. Melalui pendidikan lah suatu masyarakat atau bangsa
bisa maju karena pendidikan bertumpuh pada suatu wawasan kesejahteraan manusia.
Dan salah satu paradigma pendidikan adalah suatu proses pencerdasan bangsa,
oleh karena itu pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang sistematis dan sistemik
terarah kepada terbentuknya kepribadian manusia-manusia yang kualitas. Tujuan
Pendidikan di Indonesia di harapkan dengan mengusahakan pembentukan
manusia-manusia Pancasilais dan sebagai agen pembangunan bangsa yang
berkualitas dan mampuh mandiri dan berkompeten dalam segalah aspek kehidupan
sebagai warga Indonesia.
Sehubungan
dengan mutu pendidikan di Indonesia yang masih sangat rendah mutu pendidikan
yang di hasilkan khususnya pada pendidikan jenjang sekolah tingkat menengah,
apalagi adanya penetapan standarisasi UAS yang tinggi (4,51) sementara kondisi
pendidikan kita sangat memprihatinkan, terutama masih rendahnya prestasi
belajar siswa. Pertanyaan kita selanjutnya adalah bagaimanakah pendidikan itu
di kelolah?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka salah satu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah sebagai penanggung jawab dan para guru sebagai pelaksana kegiatan
pendidikan di kelas. Salah satu upaya guru untuk mendongkrak prestasi belajar
siswa di kelas adalah dengan melakukan berbagai macam cara pengajaran yang
inovatif atau dengan mengadakan suatu tindakan untuk mengatasi masalah-masalah
yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di kelas. Untuk itu, dalam hal
ini diupayakan dengan dengan memberikan
berbagai strategi pembelajaran yang inovatif untuk bisa menjawab berbagai
persoalan dalam proses belajar mengajar di kelas, tujuannya adalah untuk bisa
mendongkrak prestasi belajar siswa dan membuat bagaimana siswa bisa belajar
lebih bermakna. Untuk itu, dalam proposal penelitian ini peneliti mau menawarkan
salah satu strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan kegiatan intinya
siswa membuat Main Map, Seperti telah
kita ketahui dan maklumi bersama, beban yang dihadapi oleh siswa di Indonesia
termasuk yang paling berat di dunia. Dengan jumlah mata pelajaran yang demikian
banyak ditambah lagi dengan jumlah bahan yang harus dipelajari untuk setiap
mata pelajaran telah menjadi salah satu faktor utama yang menghambat dalam
peningkatan hasil belajar siswa. Akibatnya, proses belajar dan mengajar tidak dapat
berjalan dengan optimal karena guru hanya akan berusaha untuk mengajarkan
seluruh bahan yang telah ditentukan dalam selang waktu yang sangat terbatas.
Sementara itu, siswa juga akan dipaksa untuk menerima sedemikian banyak bahan
tanpa memiliki waktu yang cukup untuk mendalamlinya.
Mind Map
merupakan suatu teknik grafik yang sangat ampuh dan menjadi kunci yang
universal untuk membuka potensi dari seluruh otak karena menggunakan seluruh
keterampilan yang terdapat pada bagian neo-korteks dari otak atau yang lebih
dikenal sebagai otak kiri dan otak kanan. John W. Budd yang mengungkapkan bahwa A
Mind Map is an outline in which the major categories radiate from a central
image and lesser categories are portrayed as branches of larger branches (http://heldref-publications.metapress.com/app/home/contribution.asp?referrer=parent&backto=issue,3,8;journal,26,54;linkingpublicationresults,1:119930,1).
Yang berarti bahwa peta pikiran (mind mapping) merupakan garis
besar dari kategori utama dan pikiran-pikiran kecil yang digambarkan sebagai
cabang dari cabang pikiran yang lebih besar. Dengan peta pikiran daftar
informasi yang panjang dapat dialihkaan menjadi diagram warna-warni, sangat
teratur, dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak
dalam melakukan berbagai hal.
B. Perumusan
dan Pemecahan Masalah.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang permasalahan yang telah disebutkan, maka rumusan masalah dalam
proposal ini adalah :
1. Apakah dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan Mind Map pada mata pelajaran Sosiologi untuk siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Adonara Timur dapat meningkatkan prestasi belajarnya?
2. Apakah aplikasi Mind Map
mempermudah proses pembelajaran SOSIOLOGI pokok bahasan Stratifikasi dan diferensiasi sosial?
Pemecahan
Masalah
Dalam
upaya meningkatkan kualitas pendidikan terutama menyangkut proses belajar
mengajar di kelas, maka perlu adanya perubahan-perubahan atau
terobosan-terobosan baru yang dilakukan guru sebagai pelaksana sistem
pendidikan. Untuk itu guru harus selalu terus mengembangkan profesionalismenya
dalam pekerjaaannya, salah satunya adalah dengan selalu mengadakan tindakan
kelas, sehingga pendidik dapat mengunakan beragam metode pembelajarannya yang
inovatif yang tepat. Banyak kalangan guru masih menggunakan metode klasik yakni
bentuk ceramah yang merupakan suatu ukuran baku bagi para guru dalam
mengajarnya. Sehingga siswa cendrung pasif dalam proses pembelajarannya dikelas
dimana kurang keefektifan siswa dalam menyerap materi secara mendalam sehingga
kurang memahami konsep-konsep materi seperti materi-materi dalam pelajaran
pendidikan sosiologi.
Untuk mengatasi
permasalah ini, maka perlu adanya layanan kependidikan yang berhasil dan
berdaya guna tinggi. Student Active Learning atau pendekatan cara belajar siswa
yang aktif adalah salah satu cara pendidik dalam pengelolaan kegiatan belajar
mengajar yang mengacu pada peran siswa dalam proses belajarnya. Dengan
mengaktifkan peran siswa dalam belajar berarti dalam proses belajarnya siswa
sendiri lah yang harus berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang
hal-hal yang sedang ia pelajari. Oleh karena itu, peneliti mengambil strategi
pembelajaran yang inovatif yaitu dengan metode pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan MIND MAP.
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan
Umum
Melalui
penelitian ini di harapkan agar menjadi bahan masukan bagi guru dan siswa untuk
meningkatkan beragam metode pembelajaran agar dapat meningkatkan prestasi
siswa.
Tujuan
Khusus
”untuk
mengetahui apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan
Mind Map pada mata pelajaran sosiologi dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas XI SM Negeri 1 Adonara Timur’
D. Manfaat
Penelitian
Dari
hasil penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi
Guru : sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan di
kelas.
2. Bagi
Siswa ; diharapkan siswa lebih giat lagi dalam belajar berpikir yang kreatif
dalam menyusun konsep-konsep materi pelajaran agar lebih dapat memahami.
3. Bagi
Peneliti : sebagai langkah awal untuk terus melakukan penelitian pendidikan
inovatif.
IV. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.
Landasan Teori
Karakteristik
Pembelajaran Sosiologi
Sosiologi
ditinjau dari sifatnya digolongkan sebagai ilmu pengetahuan murni (pure
science) bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science).
Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam
memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur
sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai pada terciptanya
integrasi sosial (Subakri, www.hariansumutpos.com).
Sosiologi mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai
ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan
tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan
analisis berpikir logis. Sebagai metode, sosiologi adalah cara berpikir untuk
mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan
teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, (Agus Santosa, http://agsasman3yk.wordpress.com)
Dilihat dari sudut pandang kegunaan sosiologi, di luar
profesi yang telah disebutkan oleh Horton dan Hunt tersebut, tentu saja masih
banyak profesi lain yang dapat digeluti oleh seorang sosiolog. Banyak bukti
menunjukkan, bahwa dengan kepekaan dan semangat keilmuannya yang selalu
berusaha membangkitkan sikap kritis, para sosiologi banyak yang berkarier
cemerlang di berbagai bidang yang menuntut kreativitas, misalnya dunia
jurnalistik. Di jajaran birokrasi, para sosiolog sering berpeluang menonjol
dalam karier karena kelebihannya dalam dalam visinya atas nasib rakyat
Karakteristik mata pelajaran sosiologi tersebut
mempengaruhi strategi pembelajaran dan penyusunan silabus. Dengan sifat
hierarkis, maka materi pembelajaran sosiologi perlu disusun secara logis dan
sistematis sehingga materi prasyarat yang diperlukan dapat dimiliki sebelum
siswa mempelajari materi tertentu. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran sosiologi
hendaknya dimulai dari pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Melalui
masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing dan diarahkan
untuk memahami fakta, menguasai konsep dan prinsip sosiologi , serta menerapkan
dalam pemecahan masalah.
Pengertian
Model pembelajaran
Model
pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau suatu pola yang di gunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk
didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain, tulis Joyce
seperti yang dikuti Trianto.
Pengertian
Pembelajaran Kooperatif.
Pembelajaran
kooperati merupakan strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara
berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. (Eggen dan Kauckak, 1996) dalam
Trianto.
Pembelajaran
kooperatif merupakan suatu bentuk pembelajaran dengan peserta didik
dikelompok-kelompokkan dalam tim-tim kecil untuk menyelesaikan tugas dan
memecahkan masalah secara bersama untuk mencapai tujuan yang saling
menguntungkan yang beragam, setiap anggota bertanggungjawab atas keberhasilan
belajarnya baik secara individu maupun kelompok. Pembelajaran kooperatif lebih dari sekedar belajar
kelompok atau bekerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur
dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya
interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdependen yang efektif
diantara kelompok.
Pengertian
STAD
STAD
(Student Team Achievment Devision) merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada adanya aktifitas dan interaksi untuk memotifasi
peserta didik saling membantu menguasai materi pelajaran agar dapat mencapai
prestasi yang maksimal. Konsep pembelajaran kooperatif STAD pada dasarnya
adalah strategi pembelajaran yang memaksimalkan beragam potensi isiswa untuk
berkembang melalui pemecahan beragam persoalan melalui kerja kelompok di kelas
maupun di luar kelas.
Melalui
STAD, para siswa dibagi menjadi empat kelompok,
dengan komposisi yang setara, baik jenis kelamin, tingkat kemampuan,
maupun latar belakang etnis atau rasialnya. Kelompok yang seimbang adalah suatu
keharusan. Penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan tersebut telah menciptakan
perbaikan hubungan dalam sekolah.
Setelah
kelompok terbentuk, langkah pertama adalah guru memberikan materi pelajaran,
langkah berikutnya kelompok-kelompok bekerja bersama dan memastikan bahwa
setiap anggota kelompok telah memiliki pemahaman yang memadai. Hal tersebut
dapat dilakukan melalui berbagai cara misalnya diskusi kelompok atau
mempelajari bahan-bahan yang dipersiapkan oleh guru. Setelah suatu unit
selesai, setiap anggota kelompok mengambil kuis atau perangkat tes atas
inisiatifnya sendiri. Hal ini merupakan tanggung jawab individual. STAD
dimaksudkan untuk memotivasi siswa, mendorong dan saling membantu satu sama
lain untuk benar-benar memahami materi pembelajaran yang telah disajikan oleh
guru.
Tiga hal penting pada STAD adalah:
imbalan/penghargaan bagi kelompok, akuntabilitas individual, dan peluang yang
sama untuk mencapai kebehasilan. Imbalan diberikan bilamana kelompok dapat
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagai akuntabilitas
inidividu, maka keberhasilan kelompok sangatlah tergantung kepada setiap
anggotanya mempelajari bahan-bahan pembelajaran. Hal demikian menganjurkan
teman-teman dalam satu kelompok bekerja bersama dan memastikan bahwa mereka
telah memahami. Kesamaan peluang akan keberhasilan memiliki arti bahwa anggota kelompok
memberikan sumbangan kepada kelompoknya atas dasar peningkatan yang
dilakukannya.
Pengertian
Mind Map
Definisi resmi dari Mind Map yang dikutip dari buku The Mind Map Book (Buzan and Buzan,1993
dalam Yoga, 2008) adalah dapat disimpulkan bahwa Mind Map merupakan suatu teknik grafik yang sangat ampuh dan
menjadi kunci yang universal untuk membuka potensi dari seluruh otak karena
menggunakan seluruh ketrampilan yang terdapat pada bagian neo-korteks dari otak
atau yang lebih dikenal sebagai otak kiri dan otak kanan.
Mind Map merupakan : 1) suatu ilustrasi grafis konkret
yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubung-hubungkan ke
konsep-konsep lain pada kategori yang sama. 2). Suatu cara untuk
memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi suatu bidang studi.
Proses pembuatan sebuah Mind Map
secara step by step dapat dibagi menjadi 4 langkah yang harus dilakukan secara
berurutan yaitu :
a) Menentukan Central Topic yang
akan dibuatkan Mind Map-nya. Dalam buku pelajaran, Central Topic
biasanya adalah Judul buku atau Judul bab yang akan dipelajari dan harus
diletakkan ditengah kertas serta usahakan berbentuk image/gambar.
b) Membuat Basic Ordering Ideas
(BOIs) untuk Central Topic yang telah dipilih, BOIs biasanya adalah
Judul Bab atau Sub-Bab dari buku yang akan dipelajari atau bisa juga dengan
menggunakan 5WH (What, Why, Where, When, Who dan How).
c) Melengkapi setiap BOIs dengan
cabang-cabang yang berisi data-data pendukung yang terkait. Langkah ini
merupakan langkah yang sangat penting karena pada saat inilah seluruh data-data
harus ditempatkan dalam setiap cabang BOIs secara asosiatif dan menggunakan
struktur radian yang menjadi ciri yang paling khas dari suatu Mind Map.
d) Melengkapi setiap cabang dengan Image
baik berupa gambar, simbol, kode, daftar, grafik dan garis penghubung bila ada
BOIs yang saling terkait satu dengan lainnya. Tujuan dari langkah ini adalah
untuk membuat sebuah Mind Map menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah
untuk dimengerti dan diingat.
Pengertian
Belajar
Skinner
berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka
responya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila tidak belajar responya menjadi
menurun sedangkan menurut Gagne belajar adalah seperangkat proses kognitif yang
mengubah sifat stimulasi limgkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi
kapasitas baru ( Dimyati, 2002-10). Sedangkan menurut kamus umum bahasa
Indonesia belajar diartikan berusaha ( berlatih dsb )supaya mendapat suatu
kepandaian ( Purwadarminta : 109 )
Belajar
dalam penelitian ini diartikan segala usaha yang diberikan olh guru agar
mendapat dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dalam hal ini adalah
pelajaran Sosiologi.
Pengertian
Prestasi Belajar
Prestasi
belajar berasal dari kata “ prestasi “ dan “belajar’ prestasi berarti hasil
yang telah dicapai (Depdikbud, 1995 : 787 ). Sedangkan pengertian belajar
adalah berusaha memperoleh kepandaian atau lmu (Depdikbud, 1995 : 14 ). Jadi
prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai atau angka
yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penilitian yang dimaksudkan adalah
nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran sosiologi dalam bentuk nilai berupa angka yang
diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan padanya.
B.
Kerangka Berpikir.
Keberhasilan
siswa dalam belajar dipengaruh oleh kemampuan siswa dalam membuat catatan tentang materi pelajaran tersebut. Membuat
catatan dengan Mind Map membuat materi mudah di dipelajari, mudah di ingat
serta menimbulkan kreatifitas siswa dalam belajar. Kelompok teman sebaya juga
sangat mempengaruhi aktifitas belajar siswa, untuk membantu keberhasilan siswa
dalam belajar maka perlu dibentuk kelompok dan kemampuan siswa untuk membuat catatan
juga perlu ditingkatkan.
C.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan
kerangka teoritis dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis dari tindakan
kelas dalam proposal ini adalah “melalui pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan Mind Map penguasaan konsep-konsep dalam pelajaran sosiologi siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Adonara Timur dapat di tingkatkan”
V. METODOLOGI PENELITIAN
Prosedur
Penelitian
Prosedur
yang diterapkan dalam penelitian ini antara lain dari siklus I dan siklus II.
Tiap siklus meliputi :
1. Perencanaan/Planing
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi ;
mempersiapkan rencana persiapan pembelajaran (RPP), penyampaian materi pembelajaran,
menyiapkan dan membagikan sumber belajar kepada siswa, mengembangkan format
evaluasi tes dan observasi serta angket.
2. Tindakan/Action
Kegiatan selanjutnya dalam tahap ini mencakup :
tahap persiapan, tahap
pendahuluan, tahap transisi dan tahap implementasi.
1.
Tahap
Persiapan: pada
tahap ini guru memberikan pengetahuan awal tentang Mind Map dan memberikan beberapa contoh Mind
Map yang sudah jadi.
2.
Tahap
Pendahuluan:
Siswa membuat linier note (catatan linier) tentang stratifikasi
sosial dan diferensiasi sosial sebagai acuan untuk membuat Mind Map.
Guru membimbing siswa dalam pembuatan linier note (catatan Linear).
3.
Tahap
Transisi: Pada
tahap ini, siswa membuat sketsa Mind Map dengan mengacu kepada linier
note yang telah dibuat. Pada tahap ini juga ditentukan topik utama (central
topic) dan cabang-cabang yang akan mengikuti topik utama. Tujuannya adalah
untuk memudahkan siswa membuat Mind Map.
4.
Tahap
Implementasi
: Pada tahap ini, siswa membuat Mind Map pada kertas A4 120 gram. Pada
tahap ini juga siswa memberikan gambar pada Mind Map.
3. Observasi
dan Eveluasi
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan format observasi yang telah disiapkan yang merujuk pada catatan lapangan
yang berkaitan dengan kegiatan siswa di kelas. Untuk evaluasi, peneliti
menggunakan soal-soal tes berupa ulangan harian dan daftar angket yang telah disiapkan.
4. Refleksi
Pada akhir setiap siklus diadakan evaluasi terhadap
keberhasilan dari tindakan yang dilakukan untuk dapat menentukan
kesimpulan-kesimpulan hasil dari penelitian.
Perencanaan
Penelitian
1.
Subyek Penelitian
Yang
menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswakelas XI SMA Negeri 1 Adonara
Timur, kecamatan Adonara Timur, kabupaten Flores Timur – NTT dengan jumlah
siswa.....
orang.
2. Tempat
Penelitian
Dalam
penelitian ini penulis mengambil lokasi di SMA Negeri 1 Adonara Timur,
kecamatan Adonara Timur, kabupaten Flores Timur – NTT, dengan pertimbangan
bahwa peneliti magang atau PPL di sekolah tersebut dan juga bisa memudahkan
peneliti memperoleh data di lapangan.
3. Waktu
Penelitian
Dengan
pertimbangan waktu dan alasan penulis bahwa waktu penelitiannya selama tiga
bulan (Agustus – Oktober), maka peneliti menggunakan waktu ini untuk PPL di
sekolah tersebut dan sekaligus mengadakan penelitian tindakan sesuai dengan
proposal ini mulai bulan agustus – oktober semester 1 tahun ajaran 2012/2013
4. Lama
Tindakan
Waktu
untuk melaksanakan tindakan pada bulan Agustus yang di mulai dari siklus I dan siklus II.
Metode
Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi
dan untuk evaluasi berupa soal-soal tes untuk ulangan harian dan daftar angket.
Instrument
Penelitian
Instrument
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai alat pengumpul data di
lapangan adalah dengan mencatat segalah aktifitas siswa selama kegaiatan
belajar mengajar di kelas, yang meliputi lembar atau format observasi sebagai
pegangan guru dalam mengamati kegiatan siswa selama proses KBM dan evaluasinya
menggunakan tes-tes dan daftar angket kepada siswa sebagai alat ukur kecapaian
siswa selama di kenai tindakan. Adapun format observasi yang digunakan peneliti, terlampir.
Teknik
Analisis Data
Teknik
analisis data dalam penelitiann ini dilakukan dengan cara induktif.Menurut
Noeng Muhadjir (1992), analisis induktif adalah mengenali data spesifik dari
lapangan menjadi unit-unit kemudian dilanjutkan dengan kategorisasi. Kategorisasi
maksudnya adalah data relevan atau bermakna yang telah dipilih seta disusun
dalam satu kesatuan tersebut difokuskan/ditonjolkan pada hal-hal yang penting
sehingga dapat memberikan gambaran tajam tentang hasil observasi dan
wawancara.Dalam penelitian ini kegiatan analisis dilakukan dengan cara
mengelompokkan data yang diperolah dari guru kelas dan guru bidang studi.
analisis
data kuantitatif diperoleh dari hasil tes dan data kuantitatif diperoleh dari
kegiatan pengamatan dan angket.
teknik
analisis data yang di gunakan adalah teknik deskriptif analitik, dengan
penjelasan sebagai berikut :1) data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes
di olah dengan menggunakan deskripsi persentase. nilai yang diperoleh siswa di
rata-rata untuk menemukan tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran.2) data kualitatif yang
diperoleh dari observasi dan angket diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek
yang dijadikan fokus dalam analisis.
data
kuantitatif dan data kualitatif kemudian dikaitkan sebagai dasar untuk mendeskripsikan
keberhasilan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Mind Map, yang
di tandai dengan meningkatnya prestasi belajar siswa serta perubahan tingkah
laku yang menyertainya.
Kriteria
Keberhasilan Tindakan
Kriteria
Ketuntasan Minimum adalah Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis
kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria
tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. kriteria paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan.
Interval
|
Keterangan
|
0 - 39,9
|
Sangat Kurang
|
40,0 - 54,9
|
Kurang
|
55,0 – 69,9
|
Cukup
|
70,0 – 84,5
|
Baik
|
85,0 - 100
|
Sangat Baik
|
Kriteria
yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah setiap siswa memperoleh nilai
75,0 sebagai standar ketercapaian dalam proses pembelajaran
Jadwal
Penelitian
No
|
KEGIATAN
|
MINGGU KE
|
|||||||||
1
|
Persiapan :
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Penyususnan
konsep pelaksanaan
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Menyusun
Instrumen
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pelaksanaan :
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Menyiapkan kelas
dan alat
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Melakukan
tindakan siklus I
|
|
X
|
XX
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Melakukan
tindakan siklus II
|
|
|
XX
|
X
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Penyusunan Laporan :
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Menyusun Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
Pelaporan hasil
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
Biaya
Penelitian
Biaya
penelitian ini menjadi tanggungjawab peneliti, dengan rincian :
e)
Foto copy naskah Rp :
b)
Jilid buku Rp :
c)
Dan lain-lain Rp :
Daftar
Pustaka
Arikunto,
Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta. PT : Bumi Aksara
Supardi,
Prof. 2010. Sistematika Penulisan Proposal dan Penulisan Laporan Penelitian PTK.
Jakarta. PT : Bumi Aksara
Arifin, Dr. 2010. Teori-Teori Belajar dan Model Pembelajaran.
Disajikan Dalam Bentuk Makalah. Malang.
http://budies.
Wordprees.com/2011/1/16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar