Daftar Blog Saya

Jumat, 22 Juni 2012

PROPOSAL PTK


PROPOSAL PTK
Oleh ; John Muli
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah & Sosiologi IKIP BU Malang

I.                JUDUL : PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MIND MAP UNTUK PENGUASAAN KONSEP STRUKTUR SOSIAL  DALAM PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 ADONARA TIMUR.
II.             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia dan masyarakat suatu bangsa. Melalui pendidikan lah suatu masyarakat atau bangsa bisa maju karena pendidikan bertumpuh pada suatu wawasan kesejahteraan manusia. Dan salah satu paradigma pendidikan adalah suatu proses pencerdasan bangsa, oleh karena itu pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian manusia-manusia yang kualitas. Tujuan Pendidikan di Indonesia di harapkan dengan mengusahakan pembentukan manusia-manusia Pancasilais dan sebagai agen pembangunan bangsa yang berkualitas dan mampuh mandiri dan berkompeten dalam segalah aspek kehidupan sebagai warga Indonesia.
Sehubungan dengan mutu pendidikan di Indonesia yang masih sangat rendah mutu pendidikan yang di hasilkan khususnya pada pendidikan jenjang sekolah tingkat menengah, apalagi adanya penetapan standarisasi UAS yang tinggi (4,51) sementara kondisi pendidikan kita sangat memprihatinkan, terutama masih rendahnya prestasi belajar siswa. Pertanyaan kita selanjutnya adalah bagaimanakah pendidikan itu di kelolah?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah sebagai penanggung jawab dan para guru sebagai pelaksana kegiatan pendidikan di kelas. Salah satu upaya guru untuk mendongkrak prestasi belajar siswa di kelas adalah dengan melakukan berbagai macam cara pengajaran yang inovatif atau dengan mengadakan suatu tindakan untuk mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di kelas. Untuk itu, dalam hal ini diupayakan dengan  dengan memberikan berbagai strategi pembelajaran yang inovatif untuk bisa menjawab berbagai persoalan dalam proses belajar mengajar di kelas, tujuannya adalah untuk bisa mendongkrak prestasi belajar siswa dan membuat bagaimana siswa bisa belajar lebih bermakna. Untuk itu, dalam proposal penelitian ini peneliti mau menawarkan salah satu strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan kegiatan intinya siswa membuat Main Map, Seperti telah kita ketahui dan maklumi bersama, beban yang dihadapi oleh siswa di Indonesia termasuk yang paling berat di dunia. Dengan jumlah mata pelajaran yang demikian banyak ditambah lagi dengan jumlah bahan yang harus dipelajari untuk setiap mata pelajaran telah menjadi salah satu faktor utama yang menghambat dalam peningkatan hasil belajar siswa. Akibatnya, proses belajar dan mengajar tidak dapat berjalan dengan optimal karena guru hanya akan berusaha untuk mengajarkan seluruh bahan yang telah ditentukan dalam selang waktu yang sangat terbatas. Sementara itu, siswa juga akan dipaksa untuk menerima sedemikian banyak bahan tanpa memiliki waktu yang cukup untuk mendalamlinya.
Mind Map merupakan suatu teknik grafik yang sangat ampuh dan menjadi kunci yang universal untuk membuka potensi dari seluruh otak karena menggunakan seluruh keterampilan yang terdapat pada bagian neo-korteks dari otak atau yang lebih dikenal sebagai otak kiri dan otak kanan.  John W. Budd yang mengungkapkan bahwa A Mind Map is an outline in which the major categories radiate from a central image and lesser categories are portrayed as branches of larger branches (http://heldref-publications.metapress.com/app/home/contribution.asp?referrer=parent&backto=issue,3,8;journal,26,54;linkingpublicationresults,1:119930,1). Yang berarti bahwa peta pikiran (mind mapping) merupakan garis besar dari kategori utama dan pikiran-pikiran kecil yang digambarkan sebagai cabang dari cabang pikiran yang lebih besar. Dengan peta pikiran daftar informasi yang panjang dapat dialihkaan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur, dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal.
B.  Perumusan dan Pemecahan Masalah.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah disebutkan, maka rumusan masalah dalam proposal ini adalah :
1.      Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Mind Map pada mata pelajaran Sosiologi untuk siswa kelas XI SMA Negeri 1 Adonara Timur dapat meningkatkan prestasi belajarnya?
2.      Apakah aplikasi Mind Map mempermudah proses pembelajaran SOSIOLOGI pokok bahasan Stratifikasi dan diferensiasi sosial?
Pemecahan Masalah
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan terutama menyangkut proses belajar mengajar di kelas, maka perlu adanya perubahan-perubahan atau terobosan-terobosan baru yang dilakukan guru sebagai pelaksana sistem pendidikan. Untuk itu guru harus selalu terus mengembangkan profesionalismenya dalam pekerjaaannya, salah satunya adalah dengan selalu mengadakan tindakan kelas, sehingga pendidik dapat mengunakan beragam metode pembelajarannya yang inovatif yang tepat. Banyak kalangan guru masih menggunakan metode klasik yakni bentuk ceramah yang merupakan suatu ukuran baku bagi para guru dalam mengajarnya. Sehingga siswa cendrung pasif dalam proses pembelajarannya dikelas dimana kurang keefektifan siswa dalam menyerap materi secara mendalam sehingga kurang memahami konsep-konsep materi seperti materi-materi dalam pelajaran pendidikan sosiologi.
Untuk mengatasi permasalah ini, maka perlu adanya layanan kependidikan yang berhasil dan berdaya guna tinggi. Student Active Learning atau pendekatan cara belajar siswa yang aktif adalah salah satu cara pendidik dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang mengacu pada peran siswa dalam proses belajarnya. Dengan mengaktifkan peran siswa dalam belajar berarti dalam proses belajarnya siswa sendiri lah yang harus berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang ia pelajari. Oleh karena itu, peneliti mengambil strategi pembelajaran yang inovatif yaitu dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan MIND MAP.
C.  Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Melalui penelitian ini di harapkan agar menjadi bahan masukan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan beragam metode pembelajaran agar dapat meningkatkan prestasi siswa.

Tujuan Khusus
”untuk mengetahui apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Mind Map pada mata pelajaran sosiologi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI SM Negeri 1 Adonara Timur’
D.  Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.      Bagi Guru : sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan di kelas.
2.      Bagi Siswa ; diharapkan siswa lebih giat lagi dalam belajar berpikir yang kreatif dalam menyusun konsep-konsep materi pelajaran agar lebih dapat memahami.
3.      Bagi Peneliti : sebagai langkah awal untuk terus melakukan penelitian pendidikan inovatif.
IV.     KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.            Landasan Teori
Karakteristik Pembelajaran Sosiologi
Sosiologi ditinjau dari sifatnya digolongkan sebagai ilmu pengetahuan murni (pure science) bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science). Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial (Subakri, www.hariansumutpos.com).
Sosiologi mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berpikir logis. Sebagai metode, sosiologi adalah cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, (Agus Santosa, http://agsasman3yk.wordpress.com)
Dilihat dari sudut pandang kegunaan sosiologi, di luar profesi yang telah disebutkan oleh Horton dan Hunt tersebut, tentu saja masih banyak profesi lain yang dapat digeluti oleh seorang sosiolog. Banyak bukti menunjukkan, bahwa dengan kepekaan dan semangat keilmuannya yang selalu berusaha membangkitkan sikap kritis, para sosiologi banyak yang berkarier cemerlang di berbagai bidang yang menuntut kreativitas, misalnya dunia jurnalistik. Di jajaran birokrasi, para sosiolog sering berpeluang menonjol dalam karier karena kelebihannya dalam dalam visinya atas nasib rakyat
Karakteristik mata pelajaran sosiologi tersebut mempengaruhi strategi pembelajaran dan penyusunan silabus. Dengan sifat hierarkis, maka materi pembelajaran sosiologi perlu disusun secara logis dan sistematis sehingga materi prasyarat yang diperlukan dapat dimiliki sebelum siswa mempelajari materi tertentu. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran sosiologi hendaknya dimulai dari pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Melalui masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing dan diarahkan untuk memahami fakta, menguasai konsep dan prinsip sosiologi , serta menerapkan dalam pemecahan masalah.

Pengertian Model pembelajaran
Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau suatu pola yang di gunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain, tulis Joyce seperti yang dikuti Trianto.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif.
Pembelajaran kooperati merupakan strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. (Eggen dan Kauckak, 1996) dalam Trianto.
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu bentuk pembelajaran dengan peserta didik dikelompok-kelompokkan dalam tim-tim kecil untuk menyelesaikan tugas dan memecahkan masalah secara bersama untuk mencapai tujuan yang saling menguntungkan yang beragam, setiap anggota bertanggungjawab atas keberhasilan belajarnya baik secara individu maupun kelompok. Pembelajaran kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau bekerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdependen yang efektif diantara kelompok.
Pengertian STAD
STAD (Student Team Achievment Devision) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada adanya aktifitas dan interaksi untuk memotifasi peserta didik saling membantu menguasai materi pelajaran agar dapat mencapai prestasi yang maksimal. Konsep pembelajaran kooperatif STAD pada dasarnya adalah strategi pembelajaran yang memaksimalkan beragam potensi isiswa untuk berkembang melalui pemecahan beragam persoalan melalui kerja kelompok di kelas maupun di luar kelas.
Melalui STAD, para siswa dibagi menjadi empat kelompok,  dengan komposisi yang setara, baik jenis kelamin, tingkat kemampuan, maupun latar belakang etnis atau rasialnya. Kelompok yang seimbang adalah suatu keharusan. Penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan tersebut telah menciptakan perbaikan hubungan dalam sekolah.
Setelah kelompok terbentuk, langkah pertama adalah guru memberikan materi pelajaran, langkah berikutnya kelompok-kelompok bekerja bersama dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok telah memiliki pemahaman yang memadai. Hal tersebut dapat dilakukan melalui berbagai cara misalnya diskusi kelompok atau mempelajari bahan-bahan yang dipersiapkan oleh guru. Setelah suatu unit selesai, setiap anggota kelompok mengambil kuis atau perangkat tes atas inisiatifnya sendiri. Hal ini merupakan tanggung jawab individual. STAD dimaksudkan untuk memotivasi siswa, mendorong dan saling membantu satu sama lain untuk benar-benar memahami materi pembelajaran yang telah disajikan oleh guru.
Tiga hal penting pada STAD adalah: imbalan/penghargaan bagi kelompok, akuntabilitas individual, dan peluang yang sama untuk mencapai kebehasilan. Imbalan diberikan bilamana kelompok dapat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagai akuntabilitas inidividu, maka keberhasilan kelompok sangatlah tergantung kepada setiap anggotanya mempelajari bahan-bahan pembelajaran. Hal demikian menganjurkan teman-teman dalam satu kelompok bekerja bersama dan memastikan bahwa mereka telah memahami. Kesamaan peluang akan keberhasilan memiliki arti bahwa anggota kelompok memberikan sumbangan kepada kelompoknya atas dasar peningkatan yang dilakukannya.
Pengertian Mind Map
Definisi resmi dari Mind Map yang dikutip dari buku The Mind Map Book (Buzan and Buzan,1993 dalam Yoga, 2008) adalah dapat disimpulkan bahwa Mind Map merupakan suatu teknik grafik yang sangat ampuh dan menjadi kunci yang universal untuk membuka potensi dari seluruh otak karena menggunakan seluruh ketrampilan yang terdapat pada bagian neo-korteks dari otak atau yang lebih dikenal sebagai otak kiri dan otak kanan.
Mind Map merupakan : 1) suatu ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubung-hubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. 2). Suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi suatu bidang studi.
Proses pembuatan sebuah Mind Map secara step by step dapat dibagi menjadi 4 langkah yang harus dilakukan secara berurutan yaitu :
a)      Menentukan Central Topic yang akan dibuatkan Mind Map-nya. Dalam buku pelajaran, Central Topic biasanya adalah Judul buku atau Judul bab yang akan dipelajari dan harus diletakkan ditengah kertas serta usahakan berbentuk image/gambar.
b)      Membuat Basic Ordering Ideas (BOIs) untuk Central Topic yang telah dipilih, BOIs biasanya adalah Judul Bab atau Sub-Bab dari buku yang akan dipelajari atau bisa juga dengan menggunakan 5WH (What, Why, Where, When, Who dan How).
c)      Melengkapi setiap BOIs dengan cabang-cabang yang berisi data-data pendukung yang terkait. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena pada saat inilah seluruh data-data harus ditempatkan dalam setiap cabang BOIs secara asosiatif dan menggunakan struktur radian yang menjadi ciri yang paling khas dari suatu Mind Map.
d)     Melengkapi setiap cabang dengan Image baik berupa gambar, simbol, kode, daftar, grafik dan garis penghubung bila ada BOIs yang saling terkait satu dengan lainnya. Tujuan dari langkah ini adalah untuk membuat sebuah Mind Map menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah untuk dimengerti dan diingat.


Pengertian Belajar
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka responya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila tidak belajar responya menjadi menurun sedangkan menurut Gagne belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi limgkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapasitas baru ( Dimyati, 2002-10). Sedangkan menurut kamus umum bahasa Indonesia belajar diartikan berusaha ( berlatih dsb )supaya mendapat suatu kepandaian    ( Purwadarminta : 109 )
Belajar dalam penelitian ini diartikan segala usaha yang diberikan olh guru agar mendapat dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dalam hal ini adalah pelajaran Sosiologi.
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari kata “ prestasi “ dan “belajar’ prestasi berarti hasil yang telah dicapai (Depdikbud, 1995 : 787 ). Sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau lmu (Depdikbud, 1995 : 14 ). Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penilitian yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran sosiologi  dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan padanya.
B.            Kerangka Berpikir.
Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruh oleh kemampuan siswa dalam membuat catatan  tentang materi pelajaran tersebut. Membuat catatan dengan Mind Map membuat materi mudah di dipelajari, mudah di ingat serta menimbulkan kreatifitas siswa dalam belajar. Kelompok teman sebaya juga sangat mempengaruhi aktifitas belajar siswa, untuk membantu keberhasilan siswa dalam belajar maka perlu dibentuk kelompok dan kemampuan siswa untuk membuat catatan juga perlu ditingkatkan.


C.            Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teoritis dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis dari tindakan kelas dalam proposal ini adalah “melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Mind Map penguasaan konsep-konsep dalam pelajaran sosiologi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Adonara Timur dapat di tingkatkan”

V.      METODOLOGI PENELITIAN
Prosedur Penelitian
Prosedur yang diterapkan dalam penelitian ini antara lain dari siklus I dan siklus II. Tiap siklus meliputi :
1.      Perencanaan/Planing
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi ; mempersiapkan rencana persiapan pembelajaran (RPP), penyampaian materi pembelajaran, menyiapkan dan membagikan sumber belajar kepada siswa, mengembangkan format evaluasi tes dan observasi serta angket.
2.      Tindakan/Action
Kegiatan selanjutnya dalam tahap ini mencakup : tahap persiapan, tahap pendahuluan, tahap transisi dan tahap implementasi.
1.               Tahap Persiapan: pada tahap ini guru memberikan pengetahuan awal tentang  Mind Map dan memberikan beberapa contoh Mind Map yang sudah jadi.
2.               Tahap Pendahuluan: Siswa membuat linier note (catatan linier) tentang stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial  sebagai acuan untuk membuat Mind Map. Guru membimbing siswa dalam pembuatan linier note (catatan Linear).
3.               Tahap Transisi: Pada tahap ini, siswa membuat sketsa Mind Map dengan mengacu kepada linier note yang telah dibuat. Pada tahap ini juga ditentukan topik utama (central topic) dan cabang-cabang yang akan mengikuti topik utama. Tujuannya adalah untuk memudahkan siswa membuat Mind Map.
4.               Tahap Implementasi : Pada tahap ini, siswa membuat Mind Map pada kertas A4 120 gram. Pada tahap ini juga siswa memberikan gambar pada Mind Map.
3.      Observasi dan Eveluasi
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan format observasi yang telah disiapkan yang merujuk pada catatan lapangan yang berkaitan dengan kegiatan siswa di kelas. Untuk evaluasi, peneliti menggunakan soal-soal tes berupa ulangan harian dan daftar angket yang telah disiapkan.
4.      Refleksi
Pada akhir setiap siklus diadakan evaluasi terhadap keberhasilan dari tindakan yang dilakukan untuk dapat menentukan kesimpulan-kesimpulan hasil dari penelitian.
Perencanaan Penelitian
1.                       Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswakelas XI SMA Negeri 1 Adonara Timur, kecamatan Adonara Timur, kabupaten Flores Timur – NTT dengan jumlah siswa..... orang.
2.    Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SMA Negeri 1 Adonara Timur, kecamatan Adonara Timur, kabupaten Flores Timur – NTT, dengan pertimbangan bahwa peneliti magang atau PPL di sekolah tersebut dan juga bisa memudahkan peneliti memperoleh data di lapangan.

3.    Waktu Penelitian
Dengan pertimbangan waktu dan alasan penulis bahwa waktu penelitiannya selama tiga bulan (Agustus – Oktober), maka peneliti menggunakan waktu ini untuk PPL di sekolah tersebut dan sekaligus mengadakan penelitian tindakan sesuai dengan proposal ini mulai bulan agustus – oktober semester 1 tahun ajaran 2012/2013
4.    Lama Tindakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Agustus yang di mulai dari siklus I dan siklus II.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi dan untuk evaluasi berupa soal-soal tes untuk ulangan harian dan daftar angket.
Instrument Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai alat pengumpul data di lapangan adalah dengan mencatat segalah aktifitas siswa selama kegaiatan belajar mengajar di kelas, yang meliputi lembar atau format observasi sebagai pegangan guru dalam mengamati kegiatan siswa selama proses KBM dan evaluasinya menggunakan tes-tes dan daftar angket kepada siswa sebagai alat ukur kecapaian siswa selama di kenai tindakan. Adapun format observasi yang digunakan peneliti, terlampir.

Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitiann ini dilakukan dengan cara induktif.Menurut Noeng Muhadjir (1992), analisis induktif adalah mengenali data spesifik dari lapangan menjadi unit-unit kemudian dilanjutkan dengan kategorisasi. Kategorisasi maksudnya adalah data relevan atau bermakna yang telah dipilih seta disusun dalam satu kesatuan tersebut difokuskan/ditonjolkan pada hal-hal yang penting sehingga dapat memberikan gambaran tajam tentang hasil observasi dan wawancara.Dalam penelitian ini kegiatan analisis dilakukan dengan cara mengelompokkan data yang diperolah dari guru kelas dan guru bidang studi.
analisis data kuantitatif diperoleh dari hasil tes dan data kuantitatif diperoleh dari kegiatan pengamatan dan angket.
teknik analisis data yang di gunakan adalah teknik deskriptif analitik, dengan penjelasan sebagai berikut :1) data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes di olah dengan menggunakan deskripsi persentase. nilai yang diperoleh siswa di rata-rata untuk menemukan tingkat pemahaman siswa  dalam pembelajaran.2) data kualitatif yang diperoleh dari observasi dan angket diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang dijadikan fokus dalam analisis.
data kuantitatif dan data kualitatif kemudian dikaitkan sebagai dasar untuk mendeskripsikan keberhasilan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Mind Map, yang di tandai dengan meningkatnya prestasi belajar siswa serta perubahan tingkah laku yang menyertainya.
Kriteria Keberhasilan Tindakan
Kriteria Ketuntasan Minimum adalah Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan.
Interval
Keterangan
0 - 39,9
Sangat Kurang
40,0 - 54,9
Kurang
55,0 – 69,9
Cukup
70,0 – 84,5
Baik
85,0 - 100
Sangat Baik
Kriteria yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah setiap siswa memperoleh nilai 75,0 sebagai standar ketercapaian dalam proses pembelajaran

Jadwal Penelitian
No
KEGIATAN
MINGGU KE
1
Persiapan :











Penyususnan konsep pelaksanaan
X










Menyusun Instrumen
X









2
Pelaksanaan :











Menyiapkan kelas dan alat

X









Melakukan tindakan siklus I

X
XX








Melakukan tindakan siklus II


XX
X






3
Penyusunan Laporan :











Menyusun Laporan








X


Pelaporan hasil









X


Biaya Penelitian
Biaya penelitian ini menjadi tanggungjawab peneliti, dengan rincian :
e)                       Foto copy naskah                    Rp :
b)                       Jilid buku                                Rp :
c)                       Dan lain-lain                            Rp :


Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. PT : Bumi Aksara
Supardi, Prof. 2010.  Sistematika Penulisan Proposal dan Penulisan Laporan Penelitian PTK. Jakarta. PT : Bumi Aksara
Arifin, Dr. 2010. Teori-Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Disajikan Dalam Bentuk Makalah. Malang.
 http://budies. Wordprees.com/2011/1/16








Tidak ada komentar:

Posting Komentar